
Yulianna PS
Penulis Kumcer “Hidayah Pelipur Cinta”
Bubarkan
FPI!!! Teriak dan yel-yel pengasong SEPILIS (Sekuler, Pluralisme,
Liberalisme) dan penjaja maksiat yang berprofesi sebagai artis.
Atau
lebih tepatnya pekerja yang biasa menjadi trend setter kebejatan moral
generasi bangsa.
Tidak ketinggalan pula para preman bayaran yang ikut
aksi menuntut pembubaran FPI.
Sehingga wajar sekali jika akhirnya sesama preman ini bentrok duluan sebelum acara arak-arakan yang berjumlah beberapa gelintir manusia ini usai.
Sehingga wajar sekali jika akhirnya sesama preman ini bentrok duluan sebelum acara arak-arakan yang berjumlah beberapa gelintir manusia ini usai.
Bentrokan yang terjadi menjadi
pemberitaan hangat dan luas, kamera-kamera hizbullah (tentara Allah)
menangkap insiden ‘Jeruk minum Jeruk’ ini.
Sedangkan kamera-kamera kerdil tidak
meliput insiden ini sebagai headline media, karena kekerdilan iman sang
penggenggam kamera ikut mempengaruhi pula kejernihannya menyampaikan
berita.
Media yang seharusnya cermat melihat, tegas mengupas, jujur
bertutur, santun menuntun, menjadi media yang buta mencerna, jitu
menipu, ahli memanipulasi, gagah memfitnah.
FPI
(Front Pembela Islam), sejak lahir menjadi laskar Islam yang tiada
bandingan.
Keberanian menyapu tempat maksiat, ketegasan memberikan nasihat, kegarangan menerapkan al-wala’ wal-bara’, mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat yang merindukan lingkungan islami.
Keberanian menyapu tempat maksiat, ketegasan memberikan nasihat, kegarangan menerapkan al-wala’ wal-bara’, mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat yang merindukan lingkungan islami.
Negeri
Indonesia terkenal dengan negeri yang subur makmur ladang maksiatnya,
juga merupakan negara yang nyaman dan tenteram bagi koruptor.
Para
koruptor akan terlindungi nyawa dan harga dirinya, jika harus dipenjara,
tinggal memilih, penjara berbintang berapa, asal ada uang, penjara bisa
disulap jadi hotel bintang lima.
JIL (Jaringan Islam Liberal),
Ahmadiyah, Syi’ah, tidak perlu khawatir, ada pemimpin nomor satu yang
akan membela mati-matian.
Tetapi bagi para ikhwan berjenggot panjang,
celana cingkrang, atau bagi wanita bercadar, juga bagi muwahid serta
aktivis FPI, harus siap disudutkan, diteror, ditekan dan difitnah,
pengasong SEPILIS dan para artis (trend setter kebejatan moral bangsa) akan berupaya dengan banyak cara untuk menghajar.
Saya
menyerukan kepada seluruh para muslimah yang berstatus gadis, lajang
ataupun janda, dukunglah perjuangan FPI.
Karena kalian tentu mendamba suami yang taat kepada Allah dan Rasulullah.
Karena kalian tentu mendamba suami yang taat kepada Allah dan Rasulullah.
Namun laki-laki ini tidak
akan kalian dapatkan jika negara Indonesia dipenuhi artis-artis murah
yang setiap hari memenuhi TV untuk mengajarkan bermaksiat, mengajarkan
kumpul kebo, mengajarkan telanjang dan tampil seronok.
Namun jika FPI
bubar, tiada lagi laskar yang tangkas menyapu kebejatan para artis-artis
murahan.
Saya
menyerukan kepada kalian muslimah yang bergelar Istri, dukunglah FPI
hingga nyawa kalian terhenti.
Karena sudah dapat ditebak, kalian tidak akan mungkin rela suami kalian menjadi suami yang hobi selingkuh dengan wanita-wanita penghibur.
Karena sudah dapat ditebak, kalian tidak akan mungkin rela suami kalian menjadi suami yang hobi selingkuh dengan wanita-wanita penghibur.
Kalian tentu tidak akan tenang melepas suami
kalian bekerja keluar rumah jika para penjaja cinta bertebaran ditempat
umum.
Namun jika FPI bubar, maka tiada lagi laskar yang akan memberantas
tempat mangkal para wanita penghibur ini.
Saya
menyerukan kepada para wanita yang bergelar Ibu, agar mendukung FPI.
Kalian tentu tidak akan rela jika anak-anak kalian tumbuh menjadi
anak-anak yang jauh dari aturan islami.
Tidak akan mungkin kalian rela
anak kalian tumbuh menjadi generasi pecandu narkoba, freesex, dan minum
miras.
Namun jika FPI bubar, tiada lagi laskar yang tegas dan berani
sweeping tempat maksiat.
Kepada
seluruh muslimah, mari bersama-sama mendukung dakwah FPI.
FPI selalu
dalam hati, hadirnya sangat berarti, sumbangsihnya begitu dinanti.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar