Melalui demo ini, mereka mendukung tindakan anarkis yang dilakukan preman yang mentasnamakan masyarakat Dayak yang mengancam akan membunuh empat pimpinan FPI Pusat di Palangkaraya, Kalteng, Sabtu lalu.
Slogan mereka cuma satu, Indonesia tanpa FPI, Indonesia tanpa Kekerasan. Itulah yang mereka teriakkan sepanjang aksi dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB.
Gerombolan JIL ini menuduh bahwa FPI lah pelaku kekerasan di Indonesia. Sepertinya mereka menutup mata, bahwa kejadian di Palangkaraya justru FPI menjadi korban.
Korban kekerasan dan percobaan pembunuhan adalah pimpinan FPI, sementara para preman di sana menjebol Bandara Tjilik Riwut, menduduki apron bandara, membawa dan mengacungkan mandau dan tombak. Mereka inilah yang harusnya dikutuk karena telah melakukan kekerasan.
Siapakah gerombolan JIL yang getol ingin FPI bubar ini?.
Dari pengamatan salah satu media Islam, Suara Islam Online, di lapangan diketahui gembong-gembong Liberal yang hadir dalam aksi yang dijaga oleh sekitar 100 polisi dengan sebagian anggotanya bersenjata lengkap.
Dan diliput oleh puluhan media itu diantaranya Ulil Abshar Abdallah (JIL/Freedom Institute), Inayah Wahid (putri Gus Dur), Anis Hidayah (Migrant Care), Guntur Romli (JIL/Salihara), Hanung Bramantyo (sutradara liberal) dan Vivi Widyawati (LSM Perempuan Mahardika).
Pesertanya sekitar 50 orang, laki-laki, perempuan dan bencong. Sulit untuk mengatakan bahwa kelompok ini adalah kumpulan orang-orang beriman dan beramal sholeh.
Orang-orang yang ingin FPI bubar ini bila digambarkan secara global setidaknya terdiri dari kaum bencong, pria rambut gimbal bertato dan cewek perokok bertato.
Ada pula seorang sineas muda yang rajin membuat film-film yang menusuk Islam dan umat Islam.Inilah tipologi segelintir orang yang mengaku anti kekerasan dan menginginkan FPI bubar:

Kata "Habib" pun mereka coret, saking bencinya

Korlap aksi Vivi Widyawati (aktivis perempuan liberal) dan si Bencong yang sedang orasi

Peserta perempuan: celana pendek, bertatto, perokok pula

Peserta laki-laki badannya full tatto

Peserta perempuannya bertatto

Guntur Romli, aktor di balik aksi tapi perempuan yang suruh di depan

Gembong JIL, Ulil Abshar Abdallah

Inayah Wahid istiqamah mengikuti jejak bapaknya, tolak FPI

Sutradara Hanung Bramantyo tak akan bebas berkarya bila FPI masih ada
Semoga bermanfaat.
pengguna internet semestinya juga termasuk yang ingin FPI bubar karena kalau sampai FPI masuk lebih dalam sampai ke dunia internet pasti internet di close karena sifat internet yang bebas berfikirlah sedikit smart, mereka yang demo hanya warga2 kecil rata2 yang menggunakan otak mereka menggunakan cara lain untuk menunjukkan ketidak sukaan mereka
BalasHapus1 hal lagi apakah kamu menggunakan youtube, google, teknologi sekarang, aplikasi luar mau di tutup karena mengandung unsur free contoh autodesk maya 3D aplikasi pencipta 3D bisa menciptakan 3D objeck yang pastinya bisa dipakai secara negatif maupin positif, youtube bisa lihat pemandangan wow yang pastinya FPI tidak suka, google bisa search apapun, FB milik amerika, pikirkan jauh kedepan dampak FPI ke indonesia jika sampai mengambil alih internet dan yg lain
BalasHapus