
JAKARTA (voa-islam.com) -
Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyatakan Ulil Abshar
Abdalla berada di balik upaya aksi pembubaran FPI.
Menurut Munarman
tidak lagi menggunakan Jaringan Islam Liberal, Ulil mencoba membubarkan
FPI melalui wadah Partai Demokrat.
Atas upaya Ulil tersebut, Munarman
justru balik mendesak Partai Demokrat untuk dibubarkan.
Alasannya, para
petinggi partai ditengarai terlibat korupsi di sejumlah proyek seperti
wisma atlet. "Melalui Ulil, Partai Demokrat berupaya
agar FPI untuk dibubarkan.
Yang layak dibubarkan itu Partai Demokrat,
karena para petingginya, Nazaruddin sampai Ketua umumnya Anas
Urbaningrum diduga melakukan korupsi.
Jadi Demokrat yang dibubarkan
karena terindikasi partai korupsi, bukan FPI," kata Munarman kepada
wartawan, Sabtu (18/2/2012).
Munarman mengaku, FPI bersama elemen
lain sudah beberapa kali melakukan aksi di depan rumah Anas Urbaningrum
di Duren Sawit.
Bahkan, Munarman mengaku juga melakukan aksi di depan
kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menangkap Anas.
Seperti diketahui FPI sebagai Ormas yang begitu peduli terhadap amar ma’ruf nahi munkar tak lagi hanya melakukan pemberantasan kemunkaran terhadap tempat-tempat maksiat namun meningkat kepada pemberantasan Korupsi.
22 September 2011 yang lalu FPI bersama
para alim ulama dan tokoh nasional seperti Fuad Bawazier dan Permadi
mendeklarasikan Laskar Anti-Korupsi Indonesia Pejuang (LAKI Pejuang) di
depan gedung KPK.
Habib Rizieq Shihab yang memimpin
deklarasi tersebut, waktu itu menyampaikan doa dalam orasinya agar rezim
korup yang menyengsarakan rakyat ini diruntuhkan,
"Ya Allah
runtuhkanlah rezim yang membuat rakyat sengsara ini,” ucap Habib.
Bahkan Ketua Umum FPI tersebut
menegaskan akan melakukan revolusi lantaran rezim SBY telah melindungi
para koruptor.
"kami tidak akan membiarkan rezim terus berlanjut. Sudah
saatnya kita melakukan revolusi karena Presiden SBY melindungi para
koruptor, mengeruk kekayaan negara demi kesejahteraan keluarga," tegas
Habib.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar