
SOLO (voa-islam.com) –
Kemajuan teknologi yang diraih anak-anak bangsa tak menambah rasa
syukur kepada Tuhan.
Prestasi wiswa SMK memproduksi Mobil Esemka malah
diiringi dengan ritual kemusyrikan.
Sehari
menjelang keberangkatan Mobil Esemka ke Balai Thermodinamika Motor dan
Propulsi (BTMP) Serpong Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo
menggelar Wilujengan dan Jamasan Mobil Esemka, Kamis malam (23/02/2012).
Layaknya upacara selamatan dalam adat Jawa, Wali Kota Solo Joko Widodo
juga menyiapkan satu set tumpeng lengkap yang berisi nasi gurih,
ingkung, sambel goreng ati dan kedelai hitam.
Bejana
perak berukuran cukup besar berisi air dan bunga setaman tujuh warna pun
sudah disiapkan untuk menjamasi mobil yang fenomenal tersebut.
Suasana
sakral semakin terasa di ruang Teaching Factory SMK, Jl Ki Hajar
Dewantara Jebres Solo, tempat digelarnya ritual tersebut.
Mobil Esemka
AD 1 A pun dihias dengan untaian kembang setaman di seluruh bagian mulai
dari kap depan, atap mobil, hingga bagian belakang mobil.
Diiringi
alunan lagu Dandang Gula dalam balutan tari putri sesaji, Wahyu Santoso
Prabowo sebagai penari utama atau “pancer” dikelilingi empat penari
putri, memulai “jamasan”, Kamis malam di Solo Techno Park (STP).
Secara
perlahan air bunga tujuh rupa dalam bejana perunggu disiramkan ke bagian
depan mobil.
Alunan lagu dan gending Jawa terus dimainkan dengan pelan
sehingga memberikan rasa khidmat prosesi “jamasan”.
Secara
berturut-turut Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Walikota FX
Hadi Rudyatmo ikut menyiramkan air bunga ke badan mobil Esemka Rajawali.
Enam
tokoh agama Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu
menyaksikan seksama prosesi budaya Jawa tersebut.
Begitu juga para tamu
undangan yang terdiri dari para budayawan, seniman, kepala satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) dan pejabat terkait.
Tampak hadir dalam prosesi
Jamasan Esemka Rajawali menjelang keberangkatan menuju Tangerang untuk
uji emisi, Sekda Solo, Budi Suharto; Ketua DPRD, YF Sukasno, anggota
DPR, Roy Suryo.
Enam
pemuka bermacam-macam agama itu kemudian memanjatkan doa secara
bergantian bagi kesuksesan dan keselamatan misi uji emisi Esemka
Rajawali.
Para pemuka agama itu kompak mendoakan kelancaran perjalanan
rombongan Esemka Rajawali menuju Tangerang.
Tidak itu saja, mereka juga
mendoakan supaya mobil rakitan para siswa sekolah menengah kejuruan
(SMK) di Solo itu lulus uji emisi dan menjadi embrio mobil nasional
(mobnas).
Joko
Widodo mengatakan ritual jamasan biasanya dilakukan terhadap benda yang
dianggap penting dan memberi pengaruh pada jiwa seseorang.
Ritual
masyarakat Jawa ini sering diselenggarakan di Keraton Kasunanan
Surakarta pada momentum khusus.
"Pada dasarnya kita berdoa untuk
keselamatan Esemka dalam perjalanan dan kesuksesan uji emisi Esemka,"
kata pria yang akrab disapa Jokowi itu.
Jamasan
mobil, kata Jokowi, memang jarang dilaksanakan. Namun untuk mobil
Esemka, dirinya menilai sangat layak menerima doa yang diwujudkan
melalui prosesi jamasan.
Jokowi dan Rudy yang malam itu kompak
mengenakan baju beskap lurik khas Solo, bersama-sama mengguyur mobil
esemka dengan air suci selepas doa-doa dipanjatkan.
Senada
itu, koordinator proses Jamasan Esemka Rajawali, Bambang Suhendro, saat
ditemui wartawan menjelaskan esensi acara yakni doa kawilujengan atau
keselamatan.
Berharap perjalanan rombongan untuk uji emisi Esemka
lancar, begitu juga Esemka lulus uji emisi.
Perihal adanya ingkung,
beras putih, sambal goreng, kerupuk rambak, kedelai hitam, jajan pasar
dan air bunga setaman, menurut Bambang, merupakan bagian dari prosesi
tradisi.
Selain sesaji, rangkaian bunga pandan, melati, kantil juga menjadi hiasan aksesori mobil untuk penolak bala.
”Hiasan aksesori ini sebagai hiasan sebagai simbol bahwa Esemka ini benar-benar menjadi poin utama dari prosesi.
Kembang setaman mawar jambon, mawar merah dan putih, kantil kuning dan kantil putih, kenanga dan melati untuk membersihkan dari sukerto atau halangan selama perjalanan,” terangnya.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar